Thursday, May 15, 2008

Peluang bisnis bunga

salah satu peluang bisnis yang menggiurkan pada saat seperti sekarang
ini adalah bertanam bunga. Berbagai jenis bunga, mulai dari jenis sederhana yang harganya hanya puluhan ribu, sampai pada jenis bunga elite yang harganya mencapai belasan juta, menjadi stok para pebisnis rumahan ini.
Jenis-jenis bunga yang biasanya menjadi stok para pebisnis rumahan ini terdiri atas dua jenis, bunga hias dengan harga tinggi dan bunga dengan harga miring.
Jenis-jenis bunga mahal, di antaranya bougenville belang Rp 850.000 per pohon; maraudang Rp 1,5 juta per pohon; beringin korea yang harganya per pohon rata-rata mencapai Rp 1,7 juta; sikas Rp 3 juta per pohon; dan serut Rp 7 juta per pohon.
Sementara itu, jenis bunga dengan harga miring, di antaranya berbagai jenis keladi agronema asal Thailand; keladi jenis king of siam dijual Rp 150.000, keng heng Rp 250.000; pona karmen parigata Rp 250.000; valentine nomor satu Rp 250.000, sedangkan palm roy Rp 450.000.
Berbagai jenis Anggrek dengan kisaran harga antara Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per-batang; euphorbia thailand Rp 175.000 per-pohon; euphorbia lokal Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per-pohon; beringin putih Rp 85.000 per-pohon, bambu florida Rp 85.000 per-pohon; song india Rp 75.000 per-pohon; walisongo Rp 75.000 per-pohon; dan lidah mertua Rp 75.000 per pohonnya.

Keindahan bunga, seperti bunga anyelir ternyata bisa dijual. Bisnis bunga inilah yang bisa menghasilkan uang. Peminatnya pun terus bertambah.Seikat bunga anyelir saat ini dijual dengan harga sekitar Rp 24.000. Satu ikat terdiri dari 20 tangkai bunga. Bunga ini dibeli untuk berbagai keperluan, mulai dari hiasan meja untuk ruangan, hiasan di restoran, jamuan pesta, resepsi, maupun diberikan sebagai tanda kasih seorang lelaki kepada pasangannya.

Di Pasar Bunga Rawabelong bunga-bunga menawan dijajakan 24 jam nonstop. Krisan, lili, dan gerbera dijajakan dipajang dalam ember. Tiap ikatan berisi 20 kuntum. Krisan dijual se-harga Rp 12.000. Bunga lili dijual seharga Rp 5.000 setup kuntum. Mawar lokal per ikat berisi 20 kuntum dijual seharga Rp 20.000. Berbagai jenis anggrek pun bisa diperoleh di sana. Anggrek jenis geme stori dijajakan seharga Rp 120.000 setiap ikat. Bila Anda menginginkan anggrek yang lebih murah, pilih said jenis dendro don douglas. Kedua jenis itu dijual seharga Rp 40.000 setiap ikat.

Di Semarang, Frans, seorang pelaku bisnis bunga sedang getaol-getolnya menggandakan jenis aglonema karena bisnis ini cukup menggoda.Untuk widuri, misalnya, Ini sudah ada 60 pohon diinden. Mereka (calon pembeli, red) berani membayar Rp1,5-juta per lembar, kata perempuan yang bersama sang suami bahu-membahu menelurkan sri rejeki-sri rejeki anyar itu. Permintaan serupa datang untuk tiara, hot lady, dan adelia-yang kini paling banyak diincar.

Munculnya pemain-pemain baru yang berani membeli tanaman-tanaman mahal jadi pemicu gairah bisnis aglaonema. Sebut saja A Kiong di Jakarta. Penggemar anyar yang tergila-gila pada sri rejeki itu rela membenamkan duit miliaran rupiah untuk 30 pot widuri dan 200-an pot adelia. Padahal harga widuri saat ini Rp1,5-juta per daun; adelia, Rp350.000 per lembar.

Tak heran, dengan stok terbatas, harga aglaonema-terutama silangan Greg Hambali-meroket tajam. Pertama kali dilepas pada April 2004, widuri hanya berbandrol Rp750.000 per lembar. Kini harga melonjak 2 kali lipat. Setahun silam harga adelia Rp60.000 per daun, sekarang Rp350.000 per helai. Sementara hot lady naik dari Rp900.000 per lembar menjadi Rp1,5-juta per helai dalam hitungan bulan. Suhandono membeli tiara Rp750.000 per lembar pada Agustus 2004, kini Rp1-juta per daun. Toh, para kolektor tak peduli, mereka tetap menginden sang incaran.

No comments:

Dukkan